Diberdayakan oleh Blogger.

Racing

Cute

PENGURUS HARIAN

Kota

Portfolio

Feature

» » Free Kick to My Andalucia's Promise Chapter 4

Sinopsis dapat dibaca disini | Chapter 1 Blue Blood | Chapter 2 Tak Dapat Diubah | Chapter 3 Memories Loneliness | Chapter 4 E-mail dan Islam | ....


Chapter 4

E-mail dan Islam

author :noname


Aku mulai membaca pengirim keempat e-mail. Yang pertama dari Amir, sepupuku dari Kebumen. Yang kedua dari Lofty, pasti tentang pendaftaran anggota. Yang ketiga dari Khairul Ummah Mission atau singkatannya KUM klub. Ini pasti e-mail untuk Kak Luthfi. Klub yang diikuti Kak Luthfi.

Kok bisa nyasar ke e-mailku yah?”

Mulai dari surat dari Amir.
To        :abyannn.blues@yahoo.co.id
From   :amir.maarif111@yahoo.co.id
Sub      :Turut berduka cita adik sepupuku
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hay saudaraku,Akhi Aby! Apa kabar? Kak Amir dan keluarga memohon kepada Allah swt agar Aby dan keluarga Aby diberi kesehatan dan kekuatan serta ketabahan menghadapi takdir yang telah digariskan oleh Allah swt.
Kami turut berduka cita atas meninggalnya Tante Laila. Kami berdoa di sini. Maafkan kami , kami tidak dapat bertakziah ke rumah duka. Aby, sampaikan salam untuk Om Karim dan Kak Luthfi.
Aby janganlah bersedih ya. Kak Amir tahu Aby adalah orang yang kuat. Allah memberikan cobaan kepada kita karena Allah swt tahu kalau kita dapat menyelesaikan cobaan tersebut atau kita sebutlah ujian dan kita lulus. Dan Allah swt memberikan ujian kepada kita karena Allah menyayangi kita dan akan mengetes keimanan kita. Makanya, Kak Amir tidak mau mendengar Aby tawuran ataupun berantem lagi. Memang butuh waktu untuk berubah.
Baik cukup segini dulu surat dari Kak Amir, ada waktu mainlah ke Kebumen, Pantai Petanahan, Pantai Bocor, ataupun Lipi menunggu kamu untuk dikunjungi. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam manis seperti kecap,
Kak Amir

Kak Amir, dia sepupuku  yang sedang menjalani masa kuliah. Lebih muda dari Kak Luthfi. Kebumen kapan aku ke kota itu? Sudah lama aku tidak ke sana. Kangen juga. Kak Amir sudah tahu watakku yang ugal-ugalan kayak motor balap tidak ada remnya. Aku balas surat dari Kak Amir.

To        : amir.maarif111@yahoo.co.id
From   : abyannn.blues@yahhoo.co.id
Sub      : Terima kasih Kak Amir sepupuku
Wassalamualaikum.
Terima kasih Kak! Akan kusampaikan salam kakak. Aku juga salam buat keluarga Kak Amir. Tidak apa-apa kalau  Kak Amir tidak ke sini. Yang penting kan doanya. Iya kak,kakak kan tahu watakku kayak apa. Memang Kak, aku butuh waktu. Jujur aku ingin berubah apalagi setelah meninggalnya ibu. Ibu mengharapkan aku berubah. Mengharapkan aku menjadi anak yang soleh. Tapi aku tidak bisa langsung berubah.
Oke kak, aku akan ke Kebumen kalau ada waktu. Janji iya ajak aku ketempat-tempat itu. Dah dulu ya kak. Wasalam.
Salam vitamin C, cabai
Abyan

Aku lanjutkan dengan membaca surat yang kedua dari Lofty. Benar saja surat pendaftaran anggota Lofty.

To        :abyannn.blues@yahhoo.co.id
From   :Lofty_football@yahoo.co.id
Sub      :pendaftaran anggota LOFTY” Gale Over Football Society”
Hay calon anggota LOFTY kelas 10 yang sedang melihat e-mail kami. Perkenalkan kami dari LOFTY singkatan dari Gale Over Football Society. Calon anggota LOFTY bertanya-tanya dalam hati? Organisasi apa ini? Tentunya tahu dong ada kata footballnya. SEPAKBOLA. Oke ini salah satu eskul di SMA kita tercinta. Maaf pada saat eskul-eskul lainnya berpromosi di awal bulan kalian masuk SMA ini. Kami belum sempat membuka pendaftaran karena kami sedang fokus pada pertandingan Garuda cup. Baiklah menjadi anggota Lofty terbuka untuk kalian. Kalian dapat menyalurkan hobi atau bakat kalian di sini. Kesehatan jasmani perlu kan. Setelah kalian menjadi anggota Lofty, kalian akan mendapat kesempatan seleksi menjadi tim inti untuk pertandingan sepak bola antar sekolah. Bermain bersama dengan kami. Ayo tunjukan aksimu. Di sini tidak ada yang namanya senior junior semuanya sama-sama sedang belajar. Motto kami “ bersatu bertanding sportif dan gol. Disini juga dapat membangun karakter kalian.
Yang berminat balas ya surat ini. Keterangan lebil lanjut secepatnya.
Kontak: Rino :082228010xxx, Radit:085556789xxx

Tentu saja aku membalas surat ini. Seperti Dhafa yang menyukai olahraga, aku pun juga sepertinya. Aku sudah sepakat dengan Dhafa akan ikut dengan Lofty. Aku sudah tidak sabar bermain di rumput hijau itu. Aku alihkan pandanganku kepada e-mail yang ketiga. Apakah aku harus membukanya. Akan tetapi, ini bukan e-mail yang ditujukan kepadaku. Aku penasaran apakah isi e-mail itu. Aku membukanya.

To        :abyannn.blues@yahhoo.co.id
From   :kum.amin@yahoo.co.id
Sub      :remember death
Remember death, the destroyer of all earthly pleasure. A heart wrenching account of the final moments every soul must experience as they approach their ordained departure from true earthly exsistence. Taken from original lecture.”
“Ingatlah kematian, segala penghancur kesenangan duniawi. Sebuah rekening memilukan saat-saat terakhir setiap jiwa harus mengalami ketika mendekati keberangkatan mereka ditahbskan dari existence duniawi benar. Diambil dari ceramah asli”

Surat yang terakhir ini mengingatkanku kepada ibuku, kematian. Aku juga akan mati. Namun aku belum mengumpulkan bekal yang cukup untuk di akhirat. Aku sadari aku tidak terlalu memikirkan akhirat. Aku mengantut agama Islam. Agama yang hanya mempercayai Allah swt sebagai Tuhan. Nabi Muhammad saw sebagai Rosul Allah. Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam. Idul Fitri dan Idul Adha adalah hari rayanya. Keluargaku dan sekolahku juga selalu memberi pelajaran agama namun aku tidak tahu betul bagaimana agama Islam itu. Aku mempelajari agama Islam namun aku hanya setengah-setengah mempelajarinya. Tidak selalu dalam hati. Aku lebih cenderung mementingkan dunia. Kenapa aku belum berubah sampai saat ini? Aku belum tahu jawabannya.

Aku tutup akun e-mail-ku. Aku perlu tidur. Teringat ibu lagi, doa. Kita harus selalu berdoa ketika mengerjakan sesuatu. Hal yang sepele tapi berarti. Kuulangi ucapan ibu saat mengajariku doa akan tidur waktu kecil. Sebelumnya, aku memberitahu tentang e-mail yang ketiga itu. Kak Luthfi hanya mengangguk dan tersenyum.
.
.
.
Mataku masih mau tidur namun hatiku sudah meraung-raung jiwaku untuk bangun. Kupaksakan mataku untuk melihat jam beker. Jam empat pagi. Ayah dan Kak Luthfi sudah bangun dari mimpi-mimpi mereka. Sudah dapat kupastikan jika mereka berdua sudah melaksanakan salat malam. Kuambil air wudhu dan aku mengerjakan salat malam itu. Akan tetapi, baru saja aku mengangkat tangan untuk takbir. Suara azan subuh berkumandang. Akhirnya aku tidak jadi salat malam, salat subuh saja.
...

Rohis Al-Madinah Planologi Undip

We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Select Menu