9 dari 10 Pintu Rezeki Adalah Perdagangan
Kali ini saya akan bercerita mengenai perdagangan. Apa sih yang ada di benak kamu mengenai perdagangan atau dalam Bahasa modern sekarang ini bisa kita sebut pengusaha? Pada suatu kesempatan Hermawan Kartajaya, seorang pakar pemasaran kelas dunia yang kebetulan seorang Kristiani keturunan Chinese, mengatakan “Nabi Muhammad itu ‘kan pengusaha. Mestinya sih Muslim itu juga jadi pengusaha.”
- Jelas, Nabi Muhammad itu pengusaha. Tepatnya, pedagang. Dimana pada usia 20-an, perdagangannya sudah menembus negara-negara tetangga
- Istri kesayangan Nabi juga pedagang.
- Empat sahabat Nabi, ternyata semuanya pedagang dan hampir semuanya kaya-raya.
- Sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, ternyata hampir semuanya pedagang.
- Islam pun dibawa masuk ke Indonesia oleh pedagang. Baik pedagang dari Timur Tengah, dari India, maupun dari China. Kebetulan Islam sudah masuk duluan ke sana.
- Sesepuh NU dan Muhammadiyah zaman dulu juga pedagang.
- Serikat Dagang Islam pun turut berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini.
Kesimpulannya, Islam nggak asing sama sekali dengan perdagangan. Malah Islam sangat menganjurkan perdagangan. Ini terbukti pada salah satu wasiat penting Nabi, “Berdaganglah engkau, karena Sembilan dari 10 pintu rezeki berada di perdagangan.”
Disini perlu digarisbwahi bahwa umat akhir zaman – mulai dari masyarakat Quraisy dulu sampai masyarakat modern zaman sekarang – amat sangat mengagungkan para pedagang, karena:
- Para pedagang, merekalah yang menggerakkan roda ekonomi.
- Merekalah yang membuka lapangan kerja.
- Merekalah yang memberi sumbangan besar-besaran.
- Merekalah yang memengaruhi pemerintah secara langsung.
- Bahkan merekalah yang mengendalikan dunia!
Mungkin kamu bertanya-bertanya, kalo semua jadi pengusaha yang jadi karyawannya siapa dong? Tenang, untuk pekerja/karyawan kita pakai saja TKI, bukan Tenaga Kerja Indonesia tapi Tenaga Kerja Inggris atau Tenaga Kerja India. Jadi kita meng-import tenaga kerja dari Negara luar, hehe. Untuk kamu yang masih muda, ayo wujudkan Pengusaha Muda. Untuk yang nggak muda alias tua, nggak ada kata terambat untuk mulai menjadi pengusaha. Ini bukan masalah usia tapi ketekunan kamu akan menjadi kesuksesan. Sukses itu ada ilmunya, jadi kamu bisa belajar dari pengalaman orang yang sudah mencapai Artikel ini bersumber dari buku ‘7 Keajaiban Rezeki’ Ippho Santhosa. Untuk lebih jelasnya mengenai Keajaiban Rezeki dengan otak kanan, silakan baca bukunya.
Tidak ada komentar