
Sudah Lunaskah Hutang Puasa Ukhti ?
Hutang Puasa Ramadhan, H-17 Ramadhan!!!
Sudah
lunaskah hutang puasa Ramadhan sahabat Al-Madinah? Untuk menambah wawasan ukhti
fillah, mari simak taujih berikut ini ya. J
Sebenarnya bagaimana sih hukum mengqadha’ puasa?
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ , وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا
أَوْ عَلى سَفَرٍ فَعِدَّةٍ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Barangsiapa diantara kalian yang mendapati bulan (Ramadhan) maka
hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang sakit atau berpergian (lalu ia
tidak berpuasa) maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkannya pada hari yang lain.”(Q.S. Al Baqarah [2]: 185)
Catat waktu pentingnya!
Waktu pembayaran utang
(qadha’) puasa Ramadhan terbentang luas selama 11 bulan, terhitung mulai Syawal
hingga Sya’ban. (Hayoo.. sudah Sya’ban ni :p)
Walaupun waktu qadha’ puasa sangat luas, namun kita tetap
disunnahkan agar bersegera membayarnya agar segera pula kita terbebas dari
utang-utang tersebut. (Hutang wajib dibayar kan Ukh?)
Eiits… Mengqadha puasa
tidak harus dilakukan secara
berturut-turut looh.. tidak mengapa kalo ukhti fillah tidak langsung mengqadha
puasanya setelah bulan Ramadhan berakhir, tentunya dengan alasan yang syar’i
ya. hehe
Terkait ini, Aisyah Ra (istri Rasulullah) pernah berkata:
كَانَ يَكُوْنُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ
أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِي شَعْبَانَ .
“Dahulu aku memiliki tanggungan/hutang puasa Ramadhan, dan tidaklah
aku bisa mengqadha’nya (karena ada halangan sehingga tertunda) kecuali setelah
sampai bulan Sya’ban.” (H.R. Al-Bukhari)
Ukhti, perlu diingat pula:
Mengqadha’ puasa tidak
boleh dilakukan pada hari-hari terlarang, yakni pada dua hari raya (Idul Fitri
dan Idul Adha) dan pada tiga hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13, Dzulhijjah).
Hoho.. yang ini mah sudah paham betul kan?
GAWAT:
Gimana
kalo kita belum membayar hutang puasa sampai ramadhan datang lagi?
Ternyata,
menanggapi hal ini, para ulama bersepakat bahwa golongan tersebut benar-benar
keterlaluan dan dihukumi BERDOSA karena dia menggampangkan/meremehkan (tasahul)
terhadap hukum Allah swt.
Kalo terlanjur melakukan kesalahan
itu gimana?
Kalo
terlanjur, maka kewajiban yang harus ditunaikan adalah:
§ Beristighfar dan bertaubat atas
kelalaiannya
§ Mengqadha’ puasanya setelah Ramadhan
selesai
§ Untuk beberapa ulama, mengatakan
kita harus membayar fidyah sebagai sanksi atas sikap tasahul kita, yakni berupa penyerahan bahan makanan pokok sebanyak 1 mud
(satuan tradisional Arab, kira-kira sama dengan 6 ons dalam satuan metrik)
kepada fakir-miskin sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkannya.
Sekarang udah tahu kan urgensi membayar
hutang puasa ramadhan? Udah tahu juga kan kalo sekarang bulan sya’ban?
Yuk ukhti, yang belum mengqadha puasa,
bersemangatlah untuk melunasinya! InshaAllah masih ada kesempatan.
Bagi yang sudah, jangan khawatir! J
Selayaknya mesin, perlu pemanasan kan sebelum dijalankan? Bisa ni Ukh perbanyak
puasa sunah (senin-kamis) sebelum Ramadhan. J
-Dirangkum dari berbagai sumber-
Wallahua’lam Bishawab
Annisa Al-Madinah

Tidak ada komentar