Assalamu’allaykum Sahabat Almadinah, admin mau membagi press release acara mingguan Departemen Syiar Almadinah yang berkerjasama dengan Departemen Syiar Arsitektur FKIA. Alhamdulillah telah dilaksanakan dengan peserta 10 peserta ikhwan ( 1 dari Arsitektur dan 9 dari Planologi) dan 6 peserta akhwat ( 1 dari Arsitektur dan 5 dari Planologi). Bukan seperti biasanya, resume kali ini spesial ditulis oleh sekretaris Departemen Annisa loh, Sahabat Almadinah. Yuk dibaca dan semoga bermanfaat.
Tema : Menyeimbangkan Urusan Dunia dan
Akhirat
Hari,
Tanggal : Kamis, 21 Mei 2015
Pukul : 16.45 - selesai
Tempat : Musholla Al-Hikmah JPWK Undip
Pemateri : Ustadz Amin Taufiq
Umat
manusia adalah salah satu makhluk Allah SWT yang senantiasa mendapatkan banyak
limpahan rahmat dari-Nya. Manusia dan jin tidak hidup kecuali untuk beribadah.
Sebagai hamba yang selalu taat dan taqwa pada Allah SWT, segalanya tidak diukur
melalui amalan ibadah saja, melainkan pula lewat cara kita bermuamalah. Dunia
merupakan tempat kita menuju akhirat, yaitu seabadi-abadinya tempat kita kelak.
Dimana kita menanam di dunia, maka di akhiratlah kita memanen. Jangan pernah
berpikiran bahwa Allah SWT akan memberi kemudahan ketika kita hanya
mendekatiNya melalui do’a. Allah berfirman dalam QS. Al-Qhashash ayat 77:
“Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.”
Allah
SWT memerintahkan kita untuk melakukan
interaksi dengan sesama manusia. Hal ini dikarenakan untuk mempermudahkan jalan
kita dalam memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya dalam mencari pekerjaan. Kita
tidak mungkin bergantung kepada Allah SWT hanya melalui do’a tanpa disertai
usaha. Allah akan memberi kemudahan kepada hambaNya ketika hamba tersebut
berikhtiyar dan bertawakkal didalam mencapai tujuannya. Nothing worth having comes easy. Saat mencari pekerjaan,
usahakanlah kita berikthiyar semaksimal mungkin. Begitu pula saat kita sudah memiliki
pekerjaan, lakukanlah secara maksimal seakan-akan kamu hidup di dunia selama
mungkin. Melalui bekerja inilah kita melakukan muamalah dengan banyak orang dan
secara langsung kita telah memenuhi kebutuhan duniawi kita.
Allah
SWT memerintahkan kita bekerja (terutama bagi laki-laki sebagai tulang punggung
keluarga) karena Allah tidak menyukai hambaNya yang menyusahkan hamba yang
lain. Ketika kita telah memiliki pekerjaan, setidaknya kita mengurangi beban
orang lain dan bisa memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri. Allah SWT
jelas-jelas tidak menyukai hambaNya yang meminta-minta. Hanya ada tiga keadaan
dimana seseorang dilegalkan untuk meminta-minta:
- Orang yang memiliki tanggungan/hutang orang lain (bukan hutang pribadi). Orang ini boleh meminta-minta bantuan karena hutang tersebut bukan miliknya namun dia bertanggung jawab atas hutang tersebut tepat ketika dia menerima hutang tersebut.
- Orang yang diakui sebagai seorang fakir (minimal dari tiga orang dewasa yang sehat akalnya).
- Ada yang tahu Sahabat Almadinah?
Meskipun
diperintahkan untuk tidak melupakan bagian dari dunia ini (bermuamalah), jangan
pernah berpikir bahwa dunia adalah tujuan hidup yang sebenarnya. Dunia memang
penting, namun hanya sebagai penyeimbang dan pendukung hidup. Kepada akhiratlah
tujuan utama kita menikmati hidup ini. Apabila akhirat menjadi tujuan utama
dalam kehidupan seseorang, yakinlah bahwa Allah akan memberikan segala kekayaan
hati pada hambaNya tersebut. Ketika akhirat telah menjadi tujuan utama hidup
ini, maka dunia akan datang padanya dengan menunduk. Wallahu a’lam bish showab.
Pokoknya, Sahabat Almadinah harus tetap semangat untuk mengejar visimisi yang hakiki yaitu surga akhirat. Nah untuk sukses dalam meraih visimisi tersebut kita juga harus sukses di dunia karena kita melalui dunia dahulu sebelum ke kehidupan akhirat.
Tidak ada komentar