Assalamuallaykum, kembali
bersama admin Rohis Al Madinah 2015. Sebelumnya Rohis Al Madinah mengucapkan
selamat berjuang untuk masa UTS ini. Semoga Allah memberikan kelancaran dan
berkah dalam UTS ini. Aamiin. Kali ini admin mau mengshare cerita renungan buat
penyegar disela-sela belajar. Apa itu? Yuk disimak.
rindu ayah? titipkan rindu itu dalam doa agar bersatu dengan langit yang menghubungkan ruang yang tak terlihat lewat kuasa Allah.
Ayah?
Apa yang ada dibenak kita ketika kita mendengar satu kata itu? Hum, Kalau admin
sih terpikir kalau dengar kata ayah bawaannya langit terasa sendu dan rindu.
Ayah adalah sosok yang keren bagi admin. Walaupun admin tau kalau manusia juga
punya kekurangan bagi admin ayah adalah seorang yang mengajari hidup ini keras.
Hidup ini harus mandiri dan harus berpijak pada kedua kaki kita sendiri. Dan
bagi admin ketika mendengar kata ayah admin ingat harapan ayah. Ciee, admin
langsung baper. Okaay, ini bukan buku diary buat curhat tapi isi sebuah website
Rohis. Baiklah baiklah mari ke inti.
Musim
ujian gini kalau ingat keluarga bawaannya pingin pulang. Iyaa gak sih? Nah lo
kan lagi ujian. Harusnya keluarga menjadi moodboster kita yah? Nah
ngomong-ngomong tentang keluarga nih. Tahu gak sih sosok seorang pemimpin itu
siapa? Ayah kan? Seorang laki-laki yang memandu keluarganya menuju kesuksesan
dunia dan akhirat. Yah, seorang ayah yang mempunyai beban tanggung jawab
terhadap anggota keluarganya baik di dunia dan akhirat. Iyaa, Ayah yang yang
sekarang mungkin jarang berjumpa dengan kita karena terpisahkan oleh ruang dan
waktu.
Akan
tetapi, pernahkan kalian merenung? Apakah perilaku kita kepada Ayah sudah
pantas? Apakah kita pernah meminta maaf karena kita telah menyakiti perasaan
Beliau? Ayah itu adalah seorang pekerja keras bagaimana pun kita mangelak
kenyataan itu. Kita mungkin hanya tahu bahwa uang bulannan kita terkirim tiap
bulan tanpa memahami sepenuhnya bahwa ada harapan yang telah diperjuangkab oleh
Ayah. Dengan kerja kerasnya mencari nafkah Ia berharap agar anaknya yang sedang
menuntut ilmu dapat menjadi penuntut ilmu yang diridhoi Allah dan sukses dunia
akhirat.Dan pernah terbesit tidak dengan cara bagaimana ayah mempertanggung jawabkan diri sebagai pemimpin kepada Allah? Dengan cara bagimana jika kita sendiri menyusahkan ayah dipersidangan akhirat nanti dengan kelakukan kita yang malas-malasan.
Yuk
kita intropeksi diri, bermusahabah diri, apa tujuan kita sebenarnya berada di
Undip? Ada harapan apa yang diberikan ayah dan keluarga kita hingga mereka mau
melepas kepergian kita menuntut ilmu di Semarang. Ini bukan permainan PES yang
dapat diulangi ketika game over. Ini hidup dan hidup hanya sekali. Jangan
sia-siakan keringat Ayah kita tercinta. Jangan buat susah ayah di akhirat nanti karena dosa kita pun menjadi pertanggung jawaban ayah kita. Padahal ayah sudah bekerja keras untuk kita.
Untuk sahabatku yang ayahnya telah dipanggil dahulu oleh Allah jangan bersedih. Doakan selalu ayah kalian disetiap sujud kalian. Mari menjadi anak yang soleh dan solehah agar ayah kalian bahagia di akhirat nanti, Jangan menambah beban ayah kalian.
Memang ayah tidak disebut oleh Rosulullah tiga kali banyaknya seperti ibu. Akan tetapi bukan berarti ayah tidak mempunyai peran. Ayah juga mempunyai peran yang penting juga salah satunya yaitu menjadi pemimpin keluarga. Yuk mari ringankan beban ayah diakhirat dengan menjadi anak soleh dan solehah yang semangat menuntut ilmu.
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"." Q.S Lukman Ayat 13
Keep
hamasah :)
21040113120948
Untuk mengekspresikan rasa rindu dan bangga kepada ayah. Dan juga diperuntukkan kepada ayah di seluruh dunia.
Calon ayah, siapkah Kalian dengan tanggung jawab yang besar ini?

Tidak ada komentar