Diberdayakan oleh Blogger.

Racing

Cute

PENGURUS HARIAN

Kota

Portfolio

Feature

» » » Kisah Anak Penjual Susu

Assalamu'allaykum teman-teman. Kali ini admin mau mem-publish satu artikel kiriman dari e-mail studiokendal2015@gmail.com yang nama penulisnya tidak dicantumkan. Terima kasih untuk pengirim artikel ini. Allah akan membalas kebaikan ini dengan hadiah yang indah, aamiin. Yuk mari dibaca dengan senang hati :)
sumber: http://new.dapenda.co.id/wp-content/uploads/2013/04/susu-kambing.jpg

Suatu malam, Khalifah Umar bin Khattab ditemani pengawalnya berkeliling negeri untuk melihat dari dekat kehidupan dan kesejahteraan rakyatnya. Setelah beberapa saat berkeliling, sampailah khalifah di pinggiran kota Mekah. Beliau tertarik melihat sebuah gubuk kecil dengan cahaya yang masih tampak dari dalamnya yang menandakan bahwa penghuninya belum tidur. Khalifah turun dari kudanya, lalu mendekati gubuk itu. Samar-samar telinganya Khalifah umar mendengar percakapan seorang wanita dengan anaknya.

Keluh sang ibu kepada anaknya, “Anakku, malam ini kambing kita hanya mengeluarkan susu sedikit sekali. Ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan kita besok pagi.”.

Dengan tersenyum, anak gadisnya yang beranjak dewasa itu menghibur, “Ibu, tidak usah disesali. Inilah rezeki yang diberikan Allah kepada kita hari ini. Semoga besok kambing kita mengeluarkan susu yang lebih banyak lagi.”

Ibunya menjawab, “tapi, Aku khawatir para pelanggan kita tidak mau membeli susu kepada kita lagi. Bagaimana kalau susu itu kita campur air supaya kelihatan banyak?”

“Jangan, Bu!” gadis itu melarang:“Bagaimanapun kita tidak boleh berbuat curang. Lebih baik kita katakan dengan jujur pada pelanggan bahwa hasil susu hari ini hanya sedikit. Mereka tentu akan memakluminya. Lagi pula kalau ketahuan, kita akan dihukum oleh Khalifah Umar. Percayalah, ketidakjujuran itu akan menyiksa hati.”

Dari luar gubuk itu, Khalifah Umar semakin penasaran ingin terus mendengar kelanjutan percakapan antara janda dan anak gadisnya itu.

“Bagaimana mungkin khalifah Umar tahu!” kata janda itu kepada anaknya. “Saat ini beliau sedang tertidur pulas di istananya yang megah tanpa pernah mengalami kesulitan seperti kita ini?”

Melihat ibunya masih tetap bersikeras dengan alasannya, gadis remaja itu tersenyum dengan lembut dan berkata, “Ibu, memang Khalifah tidak melihat apa yang kita lakukan sekarang namun Allah Maha Melihat setiap gerak-gerik makhluknya. Meskipun kita miskin, jangan sampai kita melakukan sesuatu yang dimurkai Allah.”

Dari luar gubuk, khalifah tersenyum mendengar ucapan gadis itu. Beliau benar-benar kagum dengan kejujurannya. Ternyata kemiskinan dan himpitan keadaan tidak membuatnya terpengaruh untuk berbuat curang. Setelah itu khalifah mengajak pengawalnya pulang.

Keesokan harinya, Umar memerintahkan beberapa orang untuk menjemput wanita pemerah susu dan anak gadisnya untuk menghadap kepadanya. Beliau ternyata bermaksud menikahkan putranya dengan gadis pemeras susu yang jujur itu.

Kata Umar, “semoga lahir dari keturunan gadis ini bakal pemimpin Islam yang hebat kelak yang akan memimpin orang-orang Arab dan Ajam”.

Sungguh sebuah teladan bagi kita semua, bahwa kejujuran karena takut kepada Allah adalah suatu harta yang tak ternilai harganya. Mungkin ini yang sulit kita dapatkan sekarang.

Nah gimana artikelnya? Bagus dan bermanfaatkan? Artikel ini mengajak kita untuk hidup dalam kejujuran. Percayalah lebih baik berperilaku jujur di dunia ini walaupun terkadang sulit daripada sulit di akhirat nanti karena tidak berperilaku jujur. Contohnya nih, jujur saat ujian. Lebih mempunyai kepuasan tersendiri ketika melihat nilai ujian dari hasil kerja keras dan kejujuran kita kan? Semangat guys.
Pengirim Artikel : Studio Rancang <studiokendal2015@gmail.com>
Editor                  : Novi Yanti






Unknown

We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Select Menu